Kosan Kuya


(Penghuni kamar 04 dan 05. Poto pada saat Adit ulang tahun ditengah pacar Adit, namanya citra, mungkin pada postingan selanjutnya gue akan bahas tentang mereka berdua.)

Pada postingan terdahulu gua sudah menjelaskan tentang kosan kuya, tetapi gua rasa itu hanya perkenalannya saja, dan sekarang gua mau jelasin sedetail mungkin. Satu komplek kosan dengan tujuh kamar yang saling berhadapan kecuali kamar kost No 1 tidak berhadapan mungkin kamar tersebut Jomlo dan gak punya pasangan. Kosan kuya diambil dari nama salah satu hewan yang hidup di dua alam, pemiliknya adalah sahabat gue Aditia, hampir setiap hari Adit selalu menyikat batok kuya, dan kata dia, kuya tersebut sudah dia rawat sejak dia SMP, bukan kuyanya yang SMP tapi Aditnya. 

Beberapa bulan kebelakang kuya tersebut raib oleh maling, bukan hanya kuya, tetapi juga dua buah laptop yang satu punya gua dan yang satunya lagi punya Adit dan satu pasang sepatu, yang gua anggap agak ganjil kenapa simaling tersebut ngambil kuya, etah untuk apa dia maling kuya, mungkin untuk dimakan kali yah, karena pada saat itu lagi ngetren teman makan teman.

Jadi itu asal muasal kenapa kosan gua sering di sebut kosan kuya, bukan berati penduduknya berangotakan kuya. Nama asli dari kosan kuya adalah kosan 64 pemiliknya Ibu Hj Ai dan entah bapak apa, gue gak tahu karena gua jarang sekali interaksi dengan si bapak kost, alasannya karena mungkin sudah tua dan agak kurang pendengaran, jadi gua sering bingung karena harus mengunakan bahasa isarat yang gak gua kenal karena gua gak pernah belajar bahasa isarat. Tetapi, ada yang gua kagum dari bapak kost tersebut yaitu rajinnya minta ampun, atau bahkan mungkin tidak akan pernah menemukan bapak-bapak, eh gue ralat bukan bapak-bapak tapi kake-kake serajin dia, dia sudah beruban tetapi tiap pagi dan sore selalu membesihkan halaman kosan padahal gak kotor-kotor amat.

Kamar nomor 01 diisi oleh Pak Kinkin dia kariawan di salah satu perusahaan swasta, untuk posisi yang dia jabat sebagai supervaiser jadi agak susah untuk ketemu dengan dia, tetapi karena gue orang baik (ini hanya menurut pendapat gue) dia bisa gua ajak ngopi bareng di kosan gua, sejak itulah gua kenal dengan orang-orang yang bicaranya tinggi, meski bahasanya tinggi dan mungkin gak kesusul sama gua yang selengean tetapi Pak Kinkin orang baik, dia sering mengajak ke surabaya untuk melihat kampung halamanya meski gua tak pernah ikut tetapi setidaknya dia mau atau beritikad baik mengajak gua, dan kebaikan Pak Kinkin yang selanjutnya adalah nawarin kerjaan. Secara dia di perusahaannya mempunyai jabatan yang penting jadi bisa lah sedikit membantu, secara untuk kerja jaman sekarang perlu lulusan D3 (Duit,Deukeut,Dulur) kalo di bahasa Indonesiakan kurang lebih begini (Uang,Dekat,Sodara). tetapi gua tolak kerjaan tersebut, secara gua sambil kuliah dan tawaran kerjanya juga agak mentereng yaitu posisi akunting, meski gua agak kenal dan sangat paham dengan dunia akuntansi tetapi saat itu tidak gua ambil karena gua masih ingin pokus kuliah dan mungkin sambil nulis blog.

Penghuni kamar no 02 yaitu anak SMA  namanya Toto, nama asli dia bukan Toto tetapi Taufik entah kenapa dipangil Toto, gue gak dekat-dekat amat dengan penghuni kamar no 2 mungkin karena dia masih SMA jadi agak canggung untuk kenalan dengan gua.

Penghuni kamar no 03 yaitu Ai, entah apa kepanjangannya gue lupa dan gue gak ingin tahu, Ai satu kamar kost dengan Mira, mereka berdua kuliah di salah satu sekolah tinggi yang berbeda dengan gua tetapi berdekatan, dengan mereka gua hanya kenal dan gak dekat-dekat amat, pernah gua digosipin dekat bahkan jadian dengan Mira dan pembuat hoaknya adalah Ulfa dan Dwi, tetapi namanya juga gosip, gua tidak pernah jadian dengan Mira, hanya saja gua sering namu ke kosan Mira, untuk iseng dan nonton film saja, tidak lebih dari itu, mungkin karena itu gue digosipin jadian dengan Mira. Kejadian tersebut sudah lama dan jauh sebelum  kenal dengan Isma.

Penghuni kamar no 04, diisi oleh dua mahluk yang bisa gua bilang astral mahluk ajaib yang entah turun dari mana, tetapi yang jelas mereka bukan bidadari yang turun dari langit, mereka berdua adalah manusia biasa bukan setan yang bisa mengangkang, namanya Dwi dan Ulfa . Tetapi meraka sangat luar biasa, penghuni paling dekat dan paling jenius dan komedius. Mereka selalu ada jika salah satu membutuhkan. Dwi kerja sampingan sambil kuliah sama seperti gue kerja di salah satu startup yang sedang berkembang, tetapi gue dan Dwi mengambil kerjaan yang bisa dikerjakan dimana saja, jadi tidak perlu ke kantor. Sementara Ulfa mempunyai usaha sampingan dibidang bisnis online, mungkin bisnis online sangat digandrungi oleh para kaula muda sekarang, secara jaman milenial seperti sekarang ini serba online mulai dari Ojek Online, Taxi Online mungkin sebentar lagi bakal ada WC online.

Penghuni kamar no 05 yaitu gua dan Adit, kosan yang saling berhadapan dengan kamar kost no 04 mungkin yang menjadikan gua, Adit, Ulfa, dan Dwi bersahabat. Tetapi, persahabatan kami, beda dari orang kebanyakan, gua dan Adit sering menghina penghuni kosan no 04 dengan sebutan orang kismin atau miskin, ini hanya bercanda yah kawan, bercanda hanya untuk menghias persahabatan kami saja agak tidak terlalu hambar. Mereka juga sering menyebut gua dan Adit dengan sebutan yang sama. Meski begitu, antara kami saling mengisi satu sama lain dan saling melengkapi. Awal mula gua kenal dengan Adit yaitu di acara mabim, atau sejenis acara pengenalan kampus. Kenapa gua bisa ngekos bareng?? entahlah mungkin karena Tuhan adil memasangkan orang yang agak baik dengan orang yang agak baik juga, secara satu kos dengan Adit mengalir seperti air tidak direncanakan sebelumnya bahkan gua ajah gak ingat kenapa gua ngekos bareng dengan Adit, tetapi yang jelas Adit sahabat baik gue. Meskipun pada awal-awal ngekos gua takut dengan Adit, pertama karena wajah dia yang lumayan seram, karena brewoknya yang agak tebal, kedua karena dia terlihat sering mabuk terlihat dari pertama bertemu matanya merah. Tetapi itu hanya cover saja, dalamnya baik, bahkan sangat baik.

Penghuni kamar no 06 adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi, dia jarang keluar dan jarang berinteraksi dengan yang lain, interaksi juga haya sebatas tegur sapa, tetepi gua juga memaklumi karena dia tingkat akhir yang sangat padat tugas akhirnya yaitu skripsi atau hantu mahasiswa tingkat akhir.

Penghuni kamar no 07 adalah Teh Mira dia sudah berumah tangga dan sudah di karuniai anak yang sangat lucu, gue gak dekat-dekat amat dengan Teh Mira karena gue takut suaminya cemburu. Enga sob, gua orang baik, gua bukan penghancur rumah tangga orang.


Komentar