Apa kabar kamu? Ini hanya kenang yang tertinggal dalam kening. Pernahkah
kamu berpikir betapa lucunya kita dulu? Bahkan aku tidak berani menatap matamu
yang ayu. Kini, ingatan itu kembali muncul dalam kening dan kenang. Aku dan kamu
adalah dua orang yang gagal dalam menjaga dan berupaya mengubur semua ingatan
tentang kita, aku pergi seperti daun yang terputus dari ranting lalu terombang
ambing. Kamu pergi bersama lupa dan luka di hati.
Kadang aku berpikir ingin kembali mengulang senja-senja yang telah
kita lewati, cita-cita yang pernah kita idami. Namun semua itu tidak berguna
lagi, pelan-pelan ingatamu tentangku
terkikis oleh orang baru. Sementara aku masih menyimpan beribu ingatan
tentang kita, masih terombang ambing bersama kenanganmu yang kadang kurasa
pilu. Aku terperangkap dalam ingatan pesona jingga, menembus dinding ilusi yang
rapuh tergores ingatan.
Kita pernah
membentengi mimpi dengan saling mencintai, kita pernah membangun harapan
setinggi merapi, kita pernah merangkai kisah menjadi kasih, dan sekarang dua
kalimat itu terpisah dari induk kalimat yaitu kita. Dua orang yang ditakdirkan
berbeda.
Arist Nurdian
27 Nov 2018
Komentar
Posting Komentar