Kenyataan Yang Kadang Ku Tolak

                Aku kembali pada kenyataan, bahwa lihatmu bukan untukku lagi,  tidak ada lagi rindu yang dulu pernah kita jaga bersama. Setelah waktu itu berlalu, aku kembali pada hidupku setelah terombang ambing angin masa lalu, menysun kembali rencana-rencana hidup tanpa kamu.

            Setelah pergimu waktu itu, aku kembali menjalani rutinitasku yang pernah  terjebak dan terpenjara asmara jingga sementara, aku kembali menjalani hidup, aku menyibukan diri agar tidak ada lagi waktu untuk mengingatmu, memang kadang ada kejadian dan peristiwa yang tidak sengaja mengingatkanku tentangmu. Hal itu lah yang membuatku takut akan masa lalu.

            Memang tidak mudah keluar dari kenangan masa lalu yang pernah menjadi bahan rindu waktu itu, namun setelah kamu katakan ini sudah usai, aku tidak berani lagi untuk memulai. Bulan-bulan pertama memang aku tidak suka dengan keramayan, tidak suka dengan suasana yang membuyarkan pikiranku terhadapmu. Hari itu, aku masih menikmati rindu kepada seseorang yang sudah jelas-jelas membuangku. Tapi aku tidak peduli, meski sudah membuangku bersama janji dan luka yang kamu beri, aku masih saja berharap kamu akan kembali.

            Hari itu, aku masih mengumpulkan kenangan yang sudah hampir hilang dari ingatan, masih menikmati senja yang sudah berlalu, masih mencari jejak digitalmu, dan sesekali aku hubungi kamu meski aku sadar hal itu akan membuatku semakin jauh denganmu.

            Namun, sejak kamu katakan bahwa semua itu tidak akan kembali, aku enggan mengulangi semua hal yang akan menyayat hati. Kamu yang mengatakan bahwa semua memori ingatan tentang kita sudah terhapus oleh waktu, tidak akan ada lagi kata kita diantara aku dan kamu, tidak akan lagi senja yang pernah membawa kita pada masa bahagia. Kenyataan yang kadang kutolak adalah bahwa pergimu sudah berlalu dan kini aku sudah mulai beranjak dari masa lalu.

Baca Juga....!!

- Dipenghujung 2018

- Pernah Rindu

14 Desember 2018